
Sedekah Al Qur’an
Sedekah secara bahasa artinya sesuatu yang diberikan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala (taqarub), bukan dalam rangka mencari kehormatan. (Al-Mu’jam al-Wasith pada kata shadaqa)
Sedekah secara istilah artinya pemberian dengan tujuan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala.
Imam al-Asfahani menjelaskan,
“Sedekah adalah harta yang dikeluarkan seseorang demi mendekatkan diri kepada Allah semisal zakat. Namun istilah sedekah pada asalnya digunakan untuk pemberian yang sifatnya tambahan (tathawwu’), sedangkan istilah zakat digunakan untuk pemberian yang sifatnya wajib. Tapi terkadang pemberian yang wajib itu disebut juga dengan sedekah jika pelakunya berusaha keras dalam melakukannya.” (Mufradat Alfazh al-Quran, Imam Al-Asfahani, 480)
Dalil Tentang Sedekah
Ada banyak sekali ayat dan hadits yang menyebutkan dalil tentang sedekah. Berikut ini penulis sebutkan sebagiannya.
Ayat Sedekah
Ayat sedekah yang pertama, firman Allah subhanahu wata’ala,
مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)
Ayat sedekah kedua, firman Allah subhanahu wata’ala,
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. Al-Muzzammil: 20)
Hadits Sedekah
Hadits sedekah pertama, Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan, Suatu ketika Abu Dahdah mengunjungi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan ia berkata,
يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَلَا أَرَى رَبَّنَا يَسْتَقْرِضُ مِمَّا أَعْطَانَا لأَنْفُسِنَا، وَلِي أَرْضَانِ: أَرْضٌ بِالْعَالِيَةِ وَأَرْضٌ بِالسَّافِلَةِ، وَقَدْ جَعَلْتُ خَيْرَهُمَا صَدَقَةً.
“Wahai Nabiyullah, tidakkah Rabb kita menampakkan pinjaman yang kami berikan untuk diri kami sendiri. Saya memiliki dua kebun; kebun di atas dan kebun di bawah. Dan yang terbaik dari kebun itu telah aku sedekahkan.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كَمْ عِذْقٍ مُذَلَّلٍ لأَبِي الدَّحْدَاحِ فِي الْجَنَّةِ
“Berapa banyak batang pohon yang tergantung di Jannah yang akan diberikan untuk Abu Dahdah?” (Ahkam al-Quran, Ibnu al-‘Arabi, 1/308)
Hadits sedekah kedua, dari Abu Said al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَيُّمَا مُؤْمِنٍ أَطْعَمَ مُؤْمِنًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ ثِمَارِ الجَنَّةِ، وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَقَى مُؤْمِنًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنَ الرَّحِيقِ المَخْتُومِ، وَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ كَسَا مُؤْمِنًا عَلَى عُرْيٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الجَنَّةِ
“Siapa pun orang mukmin yang memberi makan mukmin lain saat lapar, Allah akan memberinya makan dari buah surga, siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin lain saat dahaga, Allah akan memberinya minum pada hari kiamat dengan minuman yang penghabisannya adalah beraroma wangi kesturi, siapa pun mukmin yang memberi pakaian mukmin lain saat telanjang, Allah akan memberi pakaian dari sutera surga.” (HR. At-Tirmizi No. 2449)
Alirkan PAHALA JARIYAH melalui SEDEKAH MUSHAF QUR’AN
DONASI : Rp 100,000.- / mushaf
Para sahabat mau ikut sedekah berapa Al Qur’an kah?